Saat ini yang aku inginkan hanya membahagiakan 2 sosok
bejasa bagiku, yaitu ibu dan bapakku. Tapi mengapa begitu sulit? Aku yang
seorang mahasiswa, yang selalu ingin
mandiri secepat mungkin, untuk memperoleh nilai mata pelajaan yang baik dengan
cara ku saja amat sulit. Padahal ku ingin melakukan ini demi ibu dan bapakku. Agar
mereka bangga.
Setelah aku ditinggalkan kekasihku, aku mulai kembali sadar
bahwa aku talah melupakan ibu dan bapak. Inilah saatnya aku plays back semua
rencana untuk ibu bapak dan mulai menjalankannya kembali. Tapi memang tak
semudah yang aku kira.
Aku yang kemarin sedang dalam pilihan, “bagaimana aku
menemukan kembali semangatku setelah ditinggalkan kekasihku?” Dalam dilema aku
temukan jawabannya,, ya,,, memang keluargalah tempat ku kembali, untuk memohon
sebuah motivasi dan ibu bapaklah orang-orang yang tepat untuk aku curahkan
kasih dan pengorbananku. AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN IBU DAN BAPAKKU.
Ini akan aku wujudkan bagaimanapun jalannya dan bagaimanapun
rintangannya. Kalau aku ingat jalan hidupku, disetiap ingatanku, yang selalu kulihat
adalah perjuangan bapak dan ibuku
tercinta. Apa mereka tidak capek ya berjuang terus, sampai sekarang, untuk
memenuhi segala kebutuhanku?
Bapak yang
telah jatuh bangun dalam bekerja, tidak mengenal lelah bekerja dari pagi sampai
sore, beliau bekerja dari jam 8 pagi
sampai jam 6 sore, itu pun masih disambi olehnya pekerjaan tambahan hingga
larut malam, kisaran jam 2 malam bapakku baru
sampai rumah.Bapak dibesarkan di kampung kebumen dan menikah dengan
ibuku di sana. Bapak yang masih muda dengan ibu berangkat ke jakarta untuk
mencari peruntungan. Hingga kakakku lahir, bapak sudah berhasil membeli rumah
di kampung dan sebuah motor yang saat itu banyak orang lain belum mampu membelinya. Saat itu
puun tiba, bapakku muda jatuh dari pohon
dan mengalami patah tulang kaki juga tulang belakang. Untung ALLAH masih
menyayanginya, bapakku selamat.
Kini
bapak berumur lebih kurang 50 tahun, dan bapak masih semangat mencari nafkah
demi memenuhi kebutuhan ke-tiga anaknya. Dengan kondisi kaki kiri yang tidak
baik, bapak harus mondar-mandir dengan motornya di jalannan luas, karena bapak
sudah tidak bekerja di tempat lamanya (tempat lamanya mengelami kebangkrutan). Bapak
masih menjadi figur ayah juara, yang selalu rela melakukan apa saja demi
anak-anaknya.
Ibu tidak
diam walau di rumah. Sejak aku SD, ibu sudah melakoni usaha kecil-kecilan,
yaitu berjualan peralatan berbie. Dari awalnya hanya menjadi penyetok barang di
toko terdekat, hingga rezeki pun datang dan membuat ibu dapat membuka toko di
bilangan keboon jeruk, memang membuka toko tersebut masih dengan 2 kepemilikan.
Mama yang
seperti wonder woman ini, terus berjuang tanpa lelah demi mengembangkan
usahanya, dan ku yakin mama juga termotivasi dengan temannya, yang juga ibu
rumah tangga, yang telah sukses terlebih dahulu dangan usahanya. Mama melakukan
banyak hal sendiri, hingga barang dagangan tak lagi cuma terjual di satu tempat
saja, karena tempat banyak toko-toko
lain yang mama titipkan juga barang dagangan dengan sistem beli putus.
Tiap hari
tiada hari bagi mama untuk pergi memenuhi panggilan usahanya kini. Dan akhirnya,
sekarang usaha mama, yang tadinya kecil, sudah bisa menanggung sedikit-sedikit
keperluan keluarga. Toko milik ibu ku sekarang, di bilangan kebon jeruk, Jakarta
Barat, jln panjang relasi. InsyaALLAH mama sekarang sudah kokoh dengan
pilihan usahannya, sampai nanti usahan ini bisa terus berkembang menjadi
lapangan kerja bagi orang-orang lain. Itulah ibuku yang tak kenal lelah dalam
berusaha, tak memandang batasan-batasan yang berarti.
Seperti kemarin saja, aku amat sulit menyelasaikan tugas
kuliiah hingga akhirnya aku harus mengerjakannya kembali malam ini. Bagaimana aku
bisa menndapat nilai yang bagus demi ibu dan bapak? Bagaimana ibu dan bapak
bisa bangga bila melihat anaknya ini dalam ketidak mampuan? Yang aku harus
lakukan adalah meniru bapak dan ibuku, mereka adalah sosok sejati yang pantas
ditiru.
Aku mohon kekuatan,ya ALLAH SWT. Yang maha esa. Semoga aku
bisa mencapai cita-citaku ini , karena demi orang tuaku aku akan rela berjuang
melawan semua rintangan yang ada.
0 comments:
Posting Komentar
Saya menerima komentar apapun asal tidak menyinggung PRIVACY penulis