SUMMARY FILM GUNG-HO (1986)


                Cerita bermula saat seorang pemuda diberi kepercayaan oleh Walikota daerahnya (kota Hadleyville) untuk memajukan ekonomi daerahnya dengan cara mencari investor asing bagi ekonomi daerahnya. Pemuda ini bernama Hunt Stevenson, dan negara tujuan mencari investornya adalah jepang, di kota tokyo, perusahaan ASSAN MOTOR.
                Maka pergilah Hunt ke tokyo, walau Hunt sedikit kesulitan dalam mencari alamat di sana, tapi pada  akhirnya Hunt menemukan alamat tersebut dan mempresentasikan persolan kotanya kepada para pimpinan ASSAN MOTOR.
                Sebelum Hunt menemukan tempat tujuannya, Hun sempat bertemu dengan seseorang yang sedang dihukum oleh mentornya karena kinerjanya yang kurang baik. Dari pertemuan itu, Hunt sudah mulai mengetahui tentang budaya yang keras oleh perusahaan-perusahaan jepang.
                Dalam presentasi Hunt untuk pemimpin perusahaannya, Hunt mengimformasikan bahwa dulu sempat dibangun pabrik pakaian dalam di di kotanya, tetapi perusahaan pabrik tersebut bangkrut dan meninggalnya penganggur di kotanya. Walau para pemimpin ASSAN MOTOR nampak tidak begitu mengerti dengan presentasi dari Hunt, tetapi Hunt tetap semangat dalam melakukan presentasinya.
                Tugas Hunt di jepang pun telah selesai, tetapi Hunt merasa bahwa semua yang dilakukan Hunt di jepang tidak ada artinya, karena belum memunculkan hasil. Hingga saatnya teman Hunt menemuinya dan menjelaskan bahwa perusahaan ASSAN MOTOR menyetujui permintaan untuk berinvestor di kotanya dengan membuka pabrik mobil dan menyewap tenaga kerja dari orang-orang penduduk Hadleyville.


                Kerja sama terjalin, penduduk pun mendapatkan pekerjaan, walau dari pertimbangan yang alot, pekerja hanya mendapat gaji keci, yaitu 8 dolar 75 sen per bulan (lebih kecil dibandingkan bekerja di pabrik pakaian dalam dulu). Beruntung Hunt memiliki cara berfikir yang sama dengan salah satu pemimpin pabrik (kozihiro, yang ternyata orang yang pernah ditemui Hunt saat menjalani hukuman di Tokyo), sehingga Hunt bisa manjadi perantara antara cara fikir pekerja dan pimpinan pabrik dengan baik.
                Masalah demi masalah pun mulai datang. Semua peraturan yang diterapkan oleh pemimpin perusahaan jepang kurang diterima baik oleh para pekerja, contohnya : peraturan untuk senam pagi setiap sebelum masuk kerja, caraf berdisiplin kerja, dan yang paling utama adalah masalah gaji.


                Semua itu membuat Hunt berfikir untuk kembali membicarakan kepada semua pimpinan pabrik, dan yang paling Hunt tekankan juga adalah permasalahan gaji yang terlalu minim. Akhirnya permintaan pun disetujui untuk menaikkan gaji pekerja, dengan syarat pekerja harus menyelesaikan 1500 mobil dalam satu bulan (sesuai standart pabrik di jepang). Dengan segala kondisi yang Hunt lihat, Hunt menetujui juga persyaratan itu, tetapi amat disayangkan Hunt tidak bercerita bahwa persyaratan tersebut adalah mutlak kepada para pekerja.
                Dengan segala kekecewaan dan segala bentuk peraturan yang amat berat, para pekerja dan Hunt sendiri mengajukan pengunduran dirinya secara terpaksa. Hal tersebut juga menimbulkan perkara baru bagi para investor, yang lalu kazihiro pun mengalami depresi berat. Semua masalah sudah semakin rumit.
                 Hingga di akhir cerita film ini, Hunt dan kazihiro menyadari bahwa semua ini hanyalah masalah penyesuaian yang harus dilakukan oleh kedua pihak, baik dari sisi pimpinan pabrik, juga para pekerja yang harus menyesuaikan dengan peraturan pabrik
                Semua pekerja tergugah dengan cara berfikir dan kerja keras kazihiro dan Hunt, akhirnya para pekerja kembali ke pabrik dan meneruskan menyelesaikan proyek 1500 mobil dalam sebulan. Ternyata waktu yang tersisa belum cukup untuk menyelesaikan semua mobil. Sampai waktu yang ditentukan, mobil masih kurang 6 buah.
                Keajaiban pun tiba, pemilik pabrik tetap membuka pabrik (yang tadinya mulai putus asa karena kinerja pabrik yang tidak memuaskan). Dia tidak melihat kekurangan target yang tercapai, tetapi amat terlihat oleh usahanya sebuah kerja sama tim dan juga sikap kepemimpinan yang baik yang dapat menjadi kekuatan bagi pabriknya kelak.


Dan film ini pun, selesai dengan happy anding.

THANKS FOR LOOKING :D

@Mini Teater Subtitle, on lantai ground Dharmawangsa Square

Tempat mini teater keluarga yang murah dan nyaman. Kalo keluarga perlu ruang nonton sementara yang nyaman, dateng aja ke sini.

Lokasi memang cukup rumit (untuk yang jarang masuk ke Dharmaewangsa Square, termasuk gw). 
Letaknya di lantai ground Dharmawangsa Square (sebelah tempat parkir motor).

Walau tempat ini terletak di lantai  bawah, tetapi dari segi kenyamanan tidak kalah dengan mini teater laennya. Harga pun murah, hanya berkisar 150 ribu- 200 ribu rupiah.

dimana lagi bisa menikmati kualitas nonton ekslusif dengan harga murah.

ini gw punya gambar waktu gw nonton bareng temen sekelas di sana:


Gw nonton film Gung-ho, bayar 180 ribu.. alhamdulillah temen-temen dapet kursi semua..


AC dijamin dingin, ga sumpek, cuma sinyal aja yang rada dikit..


Ini gambar diambil pake kamera Hp seadanya and dengan penerangan seenaknya


Mas-mas yang jaga juga baik loh.. mau bantu fotoin kita semua


pokoknya pewe banget deh klo ngajak temen-temen or keluarga buat bareng-bareng nonton di sini..


Thanks for looking :D

2012, Information, Insipiration, Experiences. THANKS TO:::. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / TERDESAKK

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger