MAN JADA WA JADDA

Mengambil pecahan hati yang hilang, dan ku ayunkan langkah kembali. Aku yang mulai bangkit kembali ini, telah berjanji untuk masuk ke level berikutnya dan menahan untuk kembali seperti dulu. Tak pernah tahu apa yang aku akan dapatkan, tapi aku terus berjuang demi mendapatkan hak ku untuk menjadi makhluk sejahtera. Dengan menguatkan ego ku.

Perasaan kurang puas dan selalu haus untuk mendapat lebih, sampai sekarang pun masih aku rasakan. Sebenarnya tidak ada yang sulit, tapi memang diri ini yang masih membawa beban-beban kebiasaan lawas. Memang cukup rumit bila harus dipaksakan.

Tahap demi tahap pasti rela ku hadapi, demi untuk mendapat hal yang lebih. URUSAN WANITA PUN PASTi RELA AKU KESAMPINGKAN DULU. Walau apa rintangannya, aku yakin ini hanya soal waktu dan rahasia sang ILLAHI.

Sekarang aku juga mencoba ikhlas untuk belajar di kampus dan menambah antusiasme. Kalau yang lain bisa, kenapa aku tidak?! Bahkan kemarin, aku lihat sampai ada calon mahasiswa baru yang umurnya jauh di atasku dan juga sudah bekerja. Itu merupakan suatu pengorbanan bagi mereka untuk bisa mengeyam ilmu yang lebih baik. Whatever they do it, just to get desires. And i like it.

Kalau aku ingat, ada suatu pesan yang berbunyi "man jada wa jadda". Pesan ini berarti, "siapa bersungguh-sungguh dia berhasil". Aku masih kesulitan dalam memaknai pesan ini. Dengan hal seperti apa kita bisa bersungguh-sungguh? Seberapa kuat dan seberapa lama kesungguhan itu? Apa ada cara khusus untuk mencapai kesungguh-sungguhan? Bukannya orang lain banyak juga yang bersungguh-sungguh? Siapa saja yang bisa melakukan perbuatan sungguh-sungguh?

Kalau orang lain bilang bersungguh-sungguh pasti bisa dilakukan, untukku sungguh-sungguh adalah hal yang cukup sulit. Dimana keadaan yang begitu dramatis dan kecemasan akan diri sendiri, aku belum yakin untuk bersungguh-sungguh sepenuhnya.ini kan zaman modernisasi dan hal-hal yang menggoda untuk keluar dari kesungguh-sungguhan pun akan banyak.


Tapi, cita-cita memang hanya untuk diraih dan tidak untuk dipajang juga dihiasi ucapan-ucapan manis. Perlu pengorbanan untuk mendapatkannya, juga perlu motovasi untuk mempertahankannya. Pengorbanan yang pas adalah berkorban waktu dan perasaan. Mungkin itu yang disebut bersungguh-sungguh. Dan itu juga menurutku...


Published with Blogger-droid v2.0.4

aku dan ibu bapakku


Saat ini yang aku inginkan hanya membahagiakan 2 sosok bejasa bagiku, yaitu ibu dan bapakku. Tapi mengapa begitu sulit? Aku yang seorang mahasiswa, yang  selalu ingin mandiri secepat mungkin, untuk memperoleh nilai mata pelajaan yang baik dengan cara ku saja amat sulit. Padahal ku ingin melakukan ini demi ibu dan bapakku. Agar mereka bangga.
Setelah aku ditinggalkan kekasihku, aku mulai kembali sadar bahwa aku talah melupakan ibu dan bapak. Inilah saatnya aku plays back semua rencana untuk ibu bapak dan mulai menjalankannya kembali. Tapi memang tak semudah yang aku kira.
Aku yang kemarin sedang dalam pilihan, “bagaimana aku menemukan kembali semangatku setelah ditinggalkan kekasihku?” Dalam dilema aku temukan jawabannya,, ya,,, memang keluargalah tempat ku kembali, untuk memohon sebuah motivasi dan ibu bapaklah orang-orang yang tepat untuk aku curahkan kasih dan pengorbananku. AKU INGIN MEMBAHAGIAKAN IBU DAN BAPAKKU.
Ini akan aku wujudkan bagaimanapun jalannya dan bagaimanapun rintangannya. Kalau aku ingat jalan hidupku, disetiap ingatanku, yang selalu kulihat adalah perjuangan  bapak dan ibuku tercinta. Apa mereka tidak capek ya berjuang terus, sampai sekarang, untuk memenuhi segala kebutuhanku?
Bapak yang telah jatuh bangun dalam bekerja, tidak mengenal lelah bekerja dari pagi sampai sore, beliau bekerja dari  jam 8 pagi sampai jam 6 sore, itu pun masih disambi olehnya pekerjaan tambahan hingga larut malam, kisaran jam 2 malam bapakku baru  sampai rumah.Bapak dibesarkan di kampung kebumen dan menikah dengan ibuku di sana. Bapak yang masih muda dengan ibu berangkat ke jakarta untuk mencari peruntungan. Hingga kakakku lahir, bapak sudah berhasil membeli rumah di kampung dan sebuah motor yang saat itu banyak orang  lain belum mampu membelinya. Saat itu puun  tiba, bapakku muda jatuh dari pohon dan mengalami patah tulang kaki juga tulang belakang. Untung ALLAH masih menyayanginya, bapakku selamat.
Kini bapak berumur lebih kurang 50 tahun, dan bapak masih semangat mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan ke-tiga anaknya. Dengan kondisi kaki kiri yang tidak baik, bapak harus mondar-mandir dengan motornya di jalannan luas, karena bapak sudah tidak bekerja di tempat lamanya (tempat lamanya mengelami kebangkrutan). Bapak masih menjadi figur ayah juara, yang selalu rela melakukan apa saja demi anak-anaknya.
Ibu tidak diam walau di rumah. Sejak aku SD, ibu sudah melakoni usaha kecil-kecilan, yaitu berjualan peralatan berbie. Dari awalnya hanya menjadi penyetok barang di toko terdekat, hingga rezeki pun datang dan membuat ibu dapat membuka toko di bilangan keboon jeruk, memang membuka toko tersebut masih dengan 2 kepemilikan.
Mama yang seperti wonder woman ini, terus berjuang tanpa lelah demi mengembangkan usahanya, dan ku yakin mama juga termotivasi dengan temannya, yang juga ibu rumah tangga, yang telah sukses terlebih dahulu dangan usahanya. Mama melakukan banyak hal sendiri, hingga barang dagangan tak lagi cuma terjual di satu tempat saja, karena tempat banyak toko-toko  lain yang mama titipkan juga barang dagangan dengan sistem beli putus.
Tiap hari tiada hari bagi mama untuk pergi memenuhi panggilan usahanya kini. Dan akhirnya, sekarang usaha mama, yang tadinya kecil, sudah bisa menanggung sedikit-sedikit keperluan keluarga. Toko milik ibu ku sekarang, di bilangan kebon jeruk, Jakarta Barat, jln panjang relasi. InsyaALLAH mama sekarang sudah kokoh dengan pilihan usahannya, sampai nanti usahan ini bisa terus berkembang menjadi lapangan kerja bagi orang-orang lain. Itulah ibuku yang tak kenal lelah dalam berusaha, tak memandang batasan-batasan yang berarti.
Seperti kemarin saja, aku amat sulit menyelasaikan tugas kuliiah hingga akhirnya aku harus mengerjakannya kembali malam ini. Bagaimana aku bisa menndapat nilai yang bagus demi ibu dan bapak? Bagaimana ibu dan bapak bisa bangga bila melihat anaknya ini dalam ketidak mampuan? Yang aku harus lakukan adalah meniru bapak dan ibuku, mereka adalah sosok sejati yang pantas ditiru.
Aku mohon kekuatan,ya ALLAH SWT. Yang maha esa. Semoga aku bisa mencapai cita-citaku ini , karena demi orang tuaku aku akan rela berjuang melawan semua rintangan yang ada.

bisa jadi untukmu yang terakhir


kali ini diluar kendali ku. kau mau apa, aku sudah tak ada tenaga. padahal baru semalam kita berpapasan. aku tidak pernah merasa salah dan kau menurutku kau pun tidak. jd tidak perlu kita menyakiti diri ini.

cuma satu pesan ku, kalau dirasa hubungan ini telah diluar batas nyaman, lebih baik kita sudahi. bukan aku yg pergi, atau kau, tp kita sepakat bersama. sebab yg sebenarnya kita tidak bisa memaksakan yg kita tak mampu. sebab ada yg menentukan dibalik semua ini. kita hanya akan tercabik saja bila ingin melawan ketidak-mampuan. aku juga realistis.

sebaiknya kita cepat memutuskan, agar kita tetap terjaga. sudah dari awal aku memaksa untuk terbuka, sudah dari awal aku memaksa untuk percaya, dan sudah dari awal aku memaksa untuk berani. ini lah saatnya kita membuktikan kata2 kita.

aku tunggu jawaban mu, dan aku berikutnya.

sadarlah, mengertilah, berfikirlah, berbuatlah, percayalah, dan berdo'alah..

Published with Blogger-droid v2.0.4

KITA ADA UNTUK KITA

kau katakan kau sayangi ku. ku juga sayangi mu. keterkaitan kita makin dalam, sedalam kau dengannya, bahkan lebih. itulah yg aku rasa. aku sudah tak takut membuat resiko, karna ku ingin.


kita sudah bersepakat. sampai detik ini pun cinta masih ada. terima kasih. tapi tidakkah kau merasa kalau aku, dan entah kau, sudah rasa terlalu dalam, hingga melupakan the true live antara aku dan km.


do'a kan aku agar jangan dulu terlalu larut dengan kasih mu. do'a kan dulu agar tidak lupa janji ku terhadapmu. do'a kan aku dulu atas kesadaran dengan keadaan ku kini.


aku takkan meninggalkanmu bila rasa ini masih ada.


aku telah bercerita tentang cita-cita ku yg dekat ini. dengan mu aku semangat, tp dengan mu juga aku bisa lupa cita-cita itu. coba kau lebih tegas bila ku lupa. kau juga tw saat lupa itu.


dibalik semua ini, aku minta maaf dgn mu kalau aku terlalu sibuk mengear cita-cita ku. kau punya masa depan, aku pun. aku dgn mu utk membantu mu. aku juga km, pasti bisa mencapai cita masing2. km jgn ragu, asal km percaya pada semua ini.


jgn sakit dengan sikap ku, tolong bersabarlah!!


Published with Blogger-droid v2.0.4

2012, Information, Insipiration, Experiences. THANKS TO:::. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / TERDESAKK

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger